Translate
Redaksi Tabuka News | 24 June 2023Tokoh Masyarakat Mimika Kutuk Keras Oknum Persekongkolan Tingkat Tinggi Niat Gantikan Plt. Bupati John Rettob
Timika, Tabukanews.com – Tokoh Masyarakat Mimika, Yohanis Kibak, mengecam tindak pengambilalihan kekuasaan yang dinilai merupakan tindak sekongkol politik tingkat tinggi, terhadap Plt. Bupati Mimika, Johannes Rettob.
Kepada media, Sabtu (24/06/2023), pria yang akrab disapa Yohanis Kibak itu menegaskan ia mengutuk semua oknum yang bersekongkol menzolimi kepemimpinan daerah Mimika, di mana kepala daerah terpilih periode 2019-2024 adalah Eltinus Omaleng dan Johannes Rettob.
“Kami tidak terima pelantikan yang baru itu. Dan kami kutuk orang-orang punya kepentingan yang bermain-main kekuasaan, orang itu tidak akan selamat. Di tempat lain kalian bisa main-main, tapi di Timika itu Bumi Kamoro Tanah Amungsa, tidak boleh main-main,” tegasnya mantan Anggota DPRD Mimika itu.
Lagi katanya, ada sejumlah warga Mimika yang terjebak dalam perpecahan kubu padahal seharusnya, harus satu perjuangan dalam mengusung pemerintahan Om-Tob.
“Orang lain akan kuasai tanah ini. Saya orang Amungme yang ikuti perkembangan politik yang sedang berjalan, mereka yang lain hanya pikir untuk hari ini saja tapi tidak pikir untuk hari ke depan. Orang lain mau ambil alih tanah ini.
Yohanis Kibak menyatakan menolak pelantikan Pj Bupati Mimika oleh Pj Gubernur Papua Tengah, sebab keputusan itu dinilai tidak sah karena Kepala Daerah hasil Pilkada Mimika masih bisa menjalankan roda pemerintah dan tidak berhalangan sementara atau tetap.
“Pelantikan itu bukan keputusan menteri, itu tidak jelas. Seharusnya SK langsung dari Kementerian Dalam Negeri, bukan hanya dari Kabag Biro Umum. Ini seperti dijebak!” ungkapnya.
Menurutnya masyarakat Mimika hanya akan loyal kepada pemerintahan yang dipilih secara langsung. Proses hukum yang sedang berjalan sekarang ini, dinilainya tidak mengarahkan untuk hadirnya seorang Penjabat Bupati. Hal ini karena perintah pengadilan jelas agar John Rettob kembali untuk memimpin Mimika dan tidak ditahan.
“Bupati Mimika yang sah adalah Eltinus Omaleng dan Johannes Rettob yang dipilih oleh masyarakat langsung. Kita akui proses hukum itu jalan sesuai prosedur yang ada. Kalau dari keputusan di pengadilan ada perintah untuk ditahan, baru bisa digantikan,” sebutnya.
Ia menuding ada permainan elit politik di belakang semua polemic berkelanjutan ini. “Ini kalau orang politik, tahu lah, ini permainan tingkat tinggi sekali, kita lihat arahnya. Mimika ini kan dapur dunia, banyak orang yang mau rebut,” selorohnya.
“Kasihannya, kami orang Amungme dan Kamoro hanya bisa tinggal duduk tenang, sementara orang lain yang berperan maupun orang non Papua maupun Papua yang lain. Papua yang lain juga sudah ada masing-masing daerahnya, tapi kenapa selalu mau rebut Kabupaten ini,” tambahnya.
Ia juga menyayangkan adanya oknum tertentu yang sengaja mengompori polemik kepemimpinan di Mimika, dengan memuat video yang berisi narasi yang bernuansa pro dan kontra.
“Sekarang banyak orang sebar video, kalau tidak mengerti politik, jangan jadi provokasi,” tuturnya.
Sekali lagi Yohanis Kibak menegaskan bahwa kepemimpinan yang sah adalah yang merupakan hasil dari Pemilukada di Mimika.
“Dari kami mengakui John Rettob itu adalah wakil bupati yang sah dan tetap memimpin Mimika, tetap jalan dan kami semua sepakat tentang kepemimpinannya di Mimika,”
“Kami tidak izinkan orang lain pimpin tugas di daerah ini, karena kepemimpnan Mimika itu ada wakil bupati yang rakyat pilih dan itu sah,” tandasnya.