Translate
Redaksi Tabuka News | 23 December 2025Johannes Rettob Ajak Masyarakat Jaga Harmonisasi di Kabupaten Mimika
TIMIKA, TabukaNews.com - Bupati Mimika Johannes Rettob mengajak masyarakat untuk merawat harmonisasi di Kabupaten Mimika yang kini telah terjalin.
Hal ini disampaikan Johannes dalam sambutannya saat membuka Seminar Peran Muballigh dan Guru Ngaji Dalam Mewujudkan Nilai-nilai Modernisasi Beragama dan Toleransi di Tengah Keberagaman, yang diiselenggarakan Forum Muballigh Imam dan Guru Ngaji, di Ballroom Hotel Horison Diana Timika, Selasa (23/12/2025).
Johannes menyebutkan pernyataan ini disampaikan menyusul Mimika baru-baru ini meraih anugerah Harmony Award 2025 dimana Mimika dinobatkan sebagai daerah paling harmoni di Indonesia.
Johannes mengatakan, penghargaan ini mesti diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehari-hari di tengah keberagaman yang ada di Mimika.
"Kita harus mempertahankan penghargaan yang sudah kita dapat. Sekarang bagaimana kita mempertahankan penghargaan yang sudah kita dapat," tutur Johannes.
Atas penghargaan ini, Johannes pun meminta agar masyarakat tidak melakukan hal-hal yang dapat mencederai anugerah yang baru saja diraih itu.
Johannes dalam kesempatan itu juga menekankan kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Mimika agar ke depan jika hendak melaksanakan kegiatan besar denga mendatangkan pendakwah dari luar Mimika agar dapat dilakukan denga n lebih selektif.
"Saya pesan untuk PHBI kalau misalnya nanti pada acara-acara tertentu, kalau kita datangkan ustad atau penceramah dari luar daerah jangan yang memprovokasi, jangan undang mereka yang datang radikal dan memberikan informasi-informasi yang kurang baik, kita sudah damai di sini sehingga jangan ada orang yang datang mempengaruhi kita," katanya.
Lebih lanjut, Johannes juga memaparkan jargon Mimika Rumah Kita yang bisa menjadi pedoman masyarakat di tengah keberagaman yang ada di Mimika.
Seperti diketahui bahwa “Mimika Rumah Kita” adalah jargon atau sebuah lebel daerah dalam rangka mendukung program Mimika Smart City di era pemerintahannya.
Jargon lengkapnya kata Bupati yaitu “Mimika Rumah Kita, Negeri Seribu Sungai dan Sejuta Bakau” yang menggambarkan kekayaan alam dan keberagaman masyarakat di Kabupaten Mimika.
Rumah dalam konteks ini adalah milik orang Amungme dan Kamoro yang ditinggali bersama masyarakat dengan berbagai latar belakang budaya, agama, dan suku yang kini hidup berdampingan.
Artinya, Mimika merupakan rumah masyarakat adat suku Kamoro dan Amungme. Mereka sebagai tuan rumah, bagi berbagai budaya, suku, agama dan bahasa.
Johannes menegaskan bahwa di Mimika semua orang hidup berdampingan maka sudah sepatutnya menjaga rumah ini secara bersama.
Berkaitan dengan ini juga, Ia pun menekankan empat poin utama. Yang pertama, menghargai dan menghormati yang punya rumah.
Kedua, menjaga rumah ini tidak boleh rusak, bocor, dan lain-lain. Ketiga, orang yang tinggal dalam rumah ini harus sehat, harus cerdas, harus aman, harus damai dan tidak boleh lapar.
Keempat, dengan perbedaan yang ada dimanfaatkan dengan baik untuk membangun secara bersama dengan semboyan “Eme Neme Yauware”.
Johannes pun mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga agar Kabupaten Mimika tetap harmoni meski ke depan akan dihadapkan dengan tantangan yang semakin kompleks.(Ahmad)