Translate
Redaksi Tabuka News | 10 October 2025Aspirasi Masyarakat Sempan Didengar, Anggota DPRD Mimika Gelar Reses Tahap II

TIMIKA, TabukaNews.com – Haji Iwan Anwar, S.H., M.H., Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika, menyelenggarakan Reses Tahap II Tahun 2025 di Kelurahan Sempan, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Kelurahan, para Ketua RT, dan masyarakat ini menjadi ajang penyerapan aspirasi langsung, dengan isu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana menjadi perhatian utama.
Dalam sambutannya, Haji Iwan Anwar menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat. Ia menegaskan bahwa Reses merupakan sarana penting bagi wakil rakyat untuk mendengar keluhan dan harapan konstituen secara langsung.
“Kita lihat antusias masyarakat untuk bertanya terkait dengan reses ini sangat luar biasa. Apa yang mereka keluhkan dan permintaannya akan kami catat, simpulkan, dan menjadi bahan untuk diajukan kepada pemerintah sebagai suatu bentuk program prioritas,” ujar Iwan Anwar.
Beberapa perwakilan masyarakat menyampaikan aspirasinya secara bergiliran:
1. Selvianus (RT 1) menekankan pentingnya peningkatan skill atau keterampilan bagi pemuda. Ia mendorong pemerintah segera merealisasikan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagaimana diamanatkan Perda, agar anak-anak muda Mimika memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja, khususnya di perusahaan-perusahaan swasta.
2. Ibu Yewi (RT 18) mengusulkan pembangunan gedung serbaguna untuk dijadikan sanggar kegiatan. Ia menceritakan banyaknya anak terlantar dan putus sekolah di wilayahnya yang membutuhkan wadah untuk dibina. “Kita kendala dengan tempat. Kalau boleh, bisa bantu bikin gedung serbaguna untuk kita rangkul anak-anak yang putus sekolah,” pintanya.
3. Jekline (Staf Kelurahan Sempan) mengeluhkan terbatasnya sarana kerja di kantor kelurahan. Ia meminta bantuan tambahan komputer untuk memperlancar pelayanan publik, seperti penginputan data untuk bantuan sosial dan pembuatan surat keterangan tidak mampu. “Banyak warga yang datang, kami kewalahan karena hanya punya satu komputer,” keluhnya.
4. Mervin (RT 12) menyoroti masalah honorarium bagi Ketua RT yang belum juga dibayarkan. Ia meminta agar ada kejelasan mengenai mekanisme dan waktu pembayaran, mengingat peran RT sangat vital dalam struktur pemerintahan terbawah.
5. Anwar (RT 19) mengusulkan pemasangan lampu penerangan jalan di titik-titik gelap yang rawan menjadi tempat berkumpulnya orang dan terjadi tindak kriminal. “Kalau kita taruh lampu penerangan, itu solusinya. Satu dewan bisa menyumbangkan beberapa lampu untuk dibagikan ke RT,” usulnya. Ia juga menyampaikan keluhan mengenai rumit dan mahalnya proses pengurusan IMB bagi warga.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Haji Iwan Anwar menyatakan komitmennya untuk mendorong pemerintah merealisasikan hal-hal yang menjadi kewenangannya. Terkait BLK, ia menegaskan bahwa Perda Perlindungan Tenaga Kerja Lokal yang baru ditetapkan telah memerintahkan pemerintah membangun BLK untuk meningkatkan SDM.
“Perda itu bukan hanya cerita tentang kuota, tetapi memerintahkan pemerintah membangun BLK. Kalau tidak ditingkatkan skill anak-anak kita, maka perda itu tidak ada gunanya. Perusahaan butuh skill,” tegas Iwan.
Ia juga berjanji akan menindaklanjuti usulan pembangunan gedung serbaguna, penerangan jalan, dan permasalahan honor RT dengan membicarakannya kepada dinas terkait. Untuk masalah perizinan IMB yang berbelit dan mahal, Iwan berkomitmen untuk mencarikan solusi agar prosesnya lebih cepat dan ringan bagi warga.
Semua aspirasi yang terkumpul dalam reses ini akan dibawa ke paripurna DPRD untuk kemudian diajukan kepada Pemerintah Kabupaten Mimika sebagai bahan perumusan program dan kebijakan yang berpihak pada masyarakat.(Elis)