Tamatkan 222 Siswa-siswi, Sekolah Al-Ishlah Timika Berkembang dari Hanya 10 murid Jadi Hampir 1.000

Timika, Tabukanews.com – Sebanyak 222 siswa-siswi di jenjang pendidikan TKIT, SD dan MTs plus Al-Ishlah telah menamatkan masing-masing pendidikan akhirnya, sehingga dilakukan penamatan atau Haflah Takharruj Al Kubro Tahun Ajaran 2022-2023, pada Kamis (18/05/2023) di Gedung Eme Neme Yauware.
Turut hadir dalam wisuda pelepasan itu, Pimpinan Pusat Yayasan Al-Ishlah KH. Thoha Yusuf Zakariya, Ketua Yayasan Cabang Timika, Herman Gafur, Sekretaris, H. Tongano, Ketua Komite Sekolah ,H. Muh. Ilyas, serta jajaran pengurus dan tamu undangan VIP lainnya.
Kepala Sekolah TKIT Al –Ishlah, Niswatin Nissa, mengungkapkan sekolah di bawah naungan yayasan itu berdiri sejak 2011 dibuka untuk TK. Kemudian berkembang dengan membuka SD di 2021 dan SMP/ MTs di tahun 2018. Sudah angkatan ketiga yang lulus untuk jenjang SMP/MTs.
“Sekolah Al-Ishlah Timika lahir, berawal dari kepedulian untuk menghadirkan pendidikan agama Islam yang terjangkau, yang pada waktu itu tidak bisa dijangkau masyarakat menengah ke bawah. Pada saat itu pendidikan agama tidak murah, khusus pendidikan agama Islam,” katanya kepada wartawan.
Berawal dari 10 murid TK di tahun pertama, pengurus sekolah menyosialisasikan pembukaan sekolah, khususnya kepada warga yang tidak mampu. Di tahun 2023, tercatat jumlah peserta didik 900 lebih anak.
“Orang tua di Pasar Sentral kami undang semuanya. Pada tahun kedua langsung 25 murid SD dan TK melonjak jadi 50 murid di tahun kedua. Sampai saat ini jumlah anak didik kami, sampai 900 anak. Memang tidak mudah perjalanannya,” kenangnya.
Menurutnya, perkembangan sekolah pendidikan Islam itu lantaran animo masyarakat yang besar. “Masyarakat lebih cenderung mementingkan pendidikan agama apalagi Al-Quran-nya. Mereka semakin cinta Al-Ishlah. Ada yang orang tua, anaknya sampai yang ketiga, bahkan yang dalam perut direncanakan mau disekolahkan di sini,” beber Niswatin gembira.
Tidak mau takabur, ia memandang keberhasilan pengembangan Sekolah Al-Ishlah merupakan tanggung jawab yang berat ke depannya. Ia juga berharap dukungan pemerintah bisa turut membantu sekolah Al-Ishlah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Dengan banyaknya siswa, maka keberhasilan ini juga menjadi beban amanah bagi kami. Bismillah, dengan izin Allah, semoga kami bisa mengemban amanah, dengan juga dukungan pemerintah karena sekolah Al-Ishlah ini juga turut mencerdaskan bangsa,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Ishlah Bondowoso Cabang Timika, Herman Gafur, berharap pendidikan tidak berhenti bagi anak-anak soleh dan soleha Mimika itu, tapi semakin bersemangat menuntut ilmu ke jenjang pendidikan di atasnya demi masa depan yang gemilang dunia dan akhirat.
“Kegiatan penamatan ini yang sangat ditunggu-tunggu. Harapan kita anak-anak tidak berhenti di sini, tapi melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya karena pendidikan bukan hanya keharusan tapi juga kewajiban,” ujarnya.
Sekolah keagamaan Islam yang dibuka sejak tahun 2011 diawali dengan membuka TK dengan 10 orang murid, kemudian di tahun 2023 ini berkembang menjadi 900-an murid yang terdiri dari jenjang TK, SD dan SMP/MTs.
“Komitmen kami, lanjutkan terus pendidikan. Supaya kelak anak-anak kami, bisa berkonstribusi bukan hanya untuk kepentingan Al-Ishlah tapi juga untuk kepentingan Bangsa dan Negara, termasuk Mimika tercinta,” sebut Herman yang juga Anggota DPRD Mimika Komisi C itu.
Sesuai arahan dari pimpinan pusat Yayasan Al-Ishlah, Cabang Timika diminta untuk ekspansi, dengan membuka sekolah serupa di daerah lainnya di Papua. Keberhasilan pengembangan pendidikan di Cabang Timika dinilai layak untuk terus berkembang di Papua.
“Al-Ishlah menjadi trend centre pendidikan dan Quran. Sebagaimana harapan pengurus pusat Al-Ishlah, bagaimana dari Mimika bisa meningkat terus sehingga bisa membuka cabang lainnya di Papua, khususnya Papua Tengah,” tandasnya. (Manu)