Translate

Redaksi Tabuka News | 01 December 2025

Lebih dari 500 Orang Mengungsi Akibat Peristiwa di Kampung Mogodagi

Lebih dari 500 Orang Mengungsi Akibat Peristiwa di Kampung Mogodagi


TIMIKA, TabukaNews .com – Kepolisian Resor Mimika mencatat, sekitar 600 orang dari 115 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak peristiwa pembakaran rumah dan fasilitas Bandara Kapiraya, Distrik Mimika Barat Tengah, pada 24 November 2025 harus mengungsi dan meninggalkan kediaman mereka.

Hal ini terungkap setelah aparat gabungan TNI Polri dari Polres Mimika bersama personil gabungan Brimob Batalyon B Pelopor Polda Papua Tengah dan TNI melaksanakan kegiatan patroli dan pendataan terhadap masyarakat yang mengungsi dari kampung Kapiraya, Wumuka, dan Wakia, pasca peristiwa tersebut. 

Kasi Humas Polres Mimika Iptu Hempy Ona dalam keterangan resminya, Minggu (30/11/2025) menjelaskan bahwa kegiatan patroli dilaksanakan pada Sabtu, 29 November 2025. 

Dari hasil pemantauan lapangan, diperoleh informasi bahwa saat ini para pengungsi tersebar pada tiga titik, yakni di Dermaga Kapiraya (Logpon), Pantau Wumuka dan Pantai Uta. 

Iptu Hempy merincikan, para pengungsi dari Kampung Kapiraya terdapat 89 KK yang terdiri dari 319 jiwa. Dari Kampung Wumuka sebanyak 55 KK dan Kampung Wakia sebanyak 19 KK. 

“Kemudian untuk kondisi para pengungsi, secara fisik masyarakat dalam kondisi masih sehat,  tnggal di dalam tenda-tenda darurat di kawasan pantai,” kata Iptu Hempy Ona. 

“Kondisi lingkungan pengungsian buruk, ditandai dengan sanitasi yang tidak memadai dan keterbatasan pasokan air bersih dan Ketersediaan bahan makanan sangat minim,” sambungnya. 

Lanjut dikatakan, saat ini seluruh area pengungsian dalam keadaan aman dan kondusif dan tidak ditemukan adanya gangguan kamtibmas dalam perjalanan maupun lokasi pengungsian. 

“Diperlukan langkah cepat dan koordinasi intensif dengan Pemerintah Daerah (Pemkab Mimika), khususnya Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, untuk penanganan segera, terutama dalam distribusi logistik (bahan makanan, air bersih, obat-obatan),” pungkasnya. (Ahmad)