Translate

Redaksi Tabuka News | 19 July 2024

Distrik Wania Gelar Sosialisasi Penataan Tapal Batas Wilayah Kampung dan Kelurahan

Distrik Wania Gelar Sosialisasi Penataan Tapal Batas Wilayah Kampung dan Kelurahan


TIMIKA, TabukaNews.com - Dalam rangka mengetahui tapal batas di empat kampung dan tiga kelurahan, Distrik Wania gelar sosialisasi penataan tapal batas wilayah. Kegiatan dibuka oleh staff ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Yakobus Karet mewakili Bupati Mimika, Kamis (18/07). 

Sambutan Bupati Johannes Rettob yang dibacakan Yakobus Karet mengatakan penataan ruang desa diawali dengan penetapan dan penegasan batas desa yang wilayah memenuhi aspek teknis. 

Hal itu diperlukan desa untuk kepastian yang jelas, agar pengelolaan wilayah dan sumber daya yang ada di Desa tidak lagi menjadi konflik didalam masyarakat karena memiliki dasar hukum yang sah. Sehingga tidak ada lagi perebutan wilayah yang memiliki potensi di Desa. 

"Saya berharap dari kegiatan ini dapat memberikan paduan dan masukan bagi masyarakat desa di Kabupaten Mimika, dalam melaksanakan pemanfaatan dan pendayagunaan ruang desa, serta penetapan dan penegasan batas desa, baik secara teknis dan teori. Sehingga desa mendapat kepastian hukum atas batas-batas administratif pedesaan dan pemanfaatan suatu wilayah dengan sumber daya yang dimiliki terwujudnya efektifitas penyelenggaraan pemerintahan desa, kelurahan. Selain itu juga mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kelurahan," katanya. 

Kepala Distrik Wania, Mathius Sedan menyampaikan, pemerintah distrik perlu melakukan sosialisasi, agar admistrasi dan tapal batas antar wilayah kampung serta kelurahan di wilayahnnya jelas.

“Selama ini banyak klaim wilayah yang terjadi antar kampung dan kelurahan, sehingga dengan kegiatan ini nantinya ada pemetaan dimana akan timbul kesepakatan yang dituangkan dalam berita acara tentang batas wilayah, agar tidak terjadi masalah dikemudian hari,” ujarnya. 

Sementara Tim Ahli Konsultan, Wardan menyampaikan dalam sosialisasi ini Distrik ingin menegaskan titik-titik koordinat batas wilayah antar kampung maupun kelurahan yang telah di survei selama satu minggu.

“Jadi ini pemaparan hasil survei kita, sehingga dapat dilihat apa ada pergeseran atau tidak dan sejauh ini tidak ada kendala yang dihadapi dan kita melibatkan stokeholder yang memahami batas wilayah yang berjumlah puluhan titik koordinat sehingga semua dapat berjalan dengan baik,” katanya. 

Kegiatan ini berdasarkan laporan ketua panitia, diikuti 50 orang yang merupakan perwakilan empat kampung dan tiga kelurahan. (EWR)