Translate

Redaksi Tabuka News | 17 October 2025

Harga Jual Hasil Pertanian Dinilai Tidak Memadai, Petani Tuntut Perbaikan

Harga Jual Hasil Pertanian Dinilai Tidak Memadai, Petani Tuntut Perbaikan


TIMIKA, TabukaNews.com - Isu mengenai harga jual produk pertanian yang tidak mencukupi kebutuhan petani semakin menarik perhatian. Banyak petani merasa bahwa biaya produksi yang dikeluarkan tidak mendapatkan kompensasi yang setara dari harga jual di pasar.

Di tengah masalah ini, masyarakat juga merasakan dampak dari kenaikan harga pangan, terutama untuk cabai, yang kini terjual dengan harga yang sangat tinggi.

Salah seorang petani cabai di SP 6 Naena Muktipura mengungkapkan bahwa harga yang ditawarkan oleh tengkulak hanya sekitar Rp55 ribu per kilogram, jauh lebih rendah daripada harga pasar yang dapat mencapai Rp100 ribu, bahkan pernah menyentuh Rp120 ribu per kilogram beberapa waktu lalu.

Menanggapi situasi ini, Yulius Koga, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Mimika, menyatakan adanya kemungkinan praktik manipulasi harga yang dilakukan oleh distributor atau pengepul.Ia menjelaskan bahwa masalah ini sudah disampaikan kepada instansi terkait dengan harapan agar hasil panen petani dapat didistribusikan langsung ke kios pangan milik DKP Mimika.

 Kios pangan yang telah beroperasi selama tiga tahun ini dirancang untuk mengakomodasi hasil produksi dari komunitas yang dibina, termasuk petani dari Dinas Pertanian, peternakan ayam petelur, dan kelompok pengolah makanan dari komoditas lokal.

"Kios ini bertujuan untuk mempersingkat rantai distribusi antara petani dan pasar. Kami berupaya agar produk dari petani dapat dijual dengan harga yang lebih bersaing," ucap Yulius dalam wawancaranya pada hari Jumat (17/10/2023).

Yulius juga menambahkan bahwa pihaknya berencana untuk mensosialisasikan mekanisme distribusi hasil panen kepada petani di SP 6, terutama dalam program Gerakan Pangan Murah. Ia menerangkan bahwa meskipun ada distributor yang bekerja sama dengan DKP di lokasi tersebut, mereka akan mengevaluasi kerjasama tersebut jika terindikasi adanya manipulasi harga.

"Saya akan mengecek lebih lanjut terkait potensi praktik manipulasi harga. Kami juga ingin mengajak petani cabai agar tidak terburu-buru menjual kepada distributor, sebab hal itu dapat merugikan mereka," tambahnya.

Ia juga menyarankan agar para petani segera membawa hasil panen mereka ke kios pangan yang terletak di jalan Poros SP2-SP5, dekat dengan kantor DKP. Untuk hasil panen yang berlimpah, petani juga diminta untuk menghubungi pihak DKP agar dapat melakukan penjemputan.

"Sosialisasikan kepada petani, terutama untuk cabai dan sayuran, agar dapat menjalin komunikasi dengan kami. Jika mereka tergabung dalam kelompok tani, ketua kelompok bisa datang untuk membahas hal ini lebih lanjut," tutup Yulius (Elis)