Translate

Redaksi Tabuka News | 23 January 2024

Blank Spot Kendala Terbesar Operasi Penyelamatan SAR Timika

Blank Spot Kendala Terbesar Operasi Penyelamatan SAR Timika

Timika, Tabukanews.com – Masuk di tahun 2024, Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kantor Timika berkomitmen melakukan pelayanan jasa SAR yang lebih baik lagi.

Demikian diungkapkan Kepala Operasi dan Siaga SAR Timika, Charles Batlajery, kepada wartawan belum lama ini.

Adapun wilayah kerja SAR Timika meliputa 3 kabupaten yaitu Mimika, Asmat dan Kaimana.

“Di tahun yang baru 2024, Basarnas Timika berkomitmen untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, untuk mencari dan menolong masyarakat yang ada di wilayah tanggung jawab kerja kami,”

“Kami komitmen dalam memberikan pelayanan jasa SAR yang lebih baik lagi,” ujar pria penyuka musik itu.

Lagi katanya, peningkatan SDM SAR Timika sudah terjadwal dari Balai Pendidikan dan Pelatihan di Kantor SAR pusat Jakarta.

Sedangkan di interna Basarnas Timika pihaknya mempunyai program latihan harian, mingguan dan tahunan.

“Ada dua jenis, latihan dan pelatihan. Pelatihan itu untuk membentuk skil yang baru, sedangkan latihan untuk merefresh, memaintence skil yang sudah ada,” jelas gitaris GBI ROCK TImika itu.

Dalam proses pencarian dan pertolongan kendala terbesar selain cuaca, adalah tidak tersedianya infrastruktur jaringan komunikasi.

Wilayah pesisir Mimika – Asmat – Kaimana banyak spot yang belum terjangkau signal komunikasi handphone.

Hal ini menyebabkan jeda yang panjang antara saat kejadian kecelakaan dan laporan masuk yang langsung ditindaki dengan respon cepat SAR Timika.

“Kendala terbesar itu, signal. Kami terkendala (jaringan) komunikasi. Saat mereka mengalami masalah dengan perahu mereka atau mereka hilang, kita lambat dapat laporan warga,” sebutnya.

“Mereka melaporkan ke kami juga kesulitan. Kadang sudah lewat 1 sampai 3 hari (waktu kecelakaan), bahkan lebih. Ini mempersulit kami melakukan pencarian. Titik terakhir kecelakaan bergeser, belum lagi pengaruh arus dan angin,” 

SAR Timika berharap pemerintah dapat memperluas pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi, sehingga operasi pencarian dan pertolongan dapat dilakukan lebih cepat dan banyak nyawa bisa tertolong.

“Kalau bisa pemerintah mem-provide jaringan seluler, sehingga kalau terjadi sesuatu warga bisa segera melapor dan kami bisa respon dengan cepat,” tandasnya. (Manu)