Redaksi Tabuka News | 26 February 2023

Tokoh Agama Beberkan Analisanya, Penetapan Tersangka Plt Bupati JR Gegara Ganggu Kemapanan Penikmat APBD Rp. 5 Triliun

Tokoh Agama Beberkan Analisanya, Penetapan Tersangka Plt Bupati JR Gegara Ganggu Kemapanan Penikmat APBD Rp. 5 Triliun

 

Timika, Tabukanews.com – Penetapan tersangka Plt. Bupati Mimika, Johannes Rettob (JR), tak luput dari kacamata pengamatan rohaniawan, salah satunya Pastor Paroki Katedral Tiga Raja Timika, Rd. Amandus Rahadat Pr.

Pastor Amandus menyinggung polemik yang kini menjadi perbincangan di tengah masyarakat Mimika, yakni penanganan kasus korupsi pengadaan pesawat dan helikopter oleh Kejaksaan Tinggi Papua, menyeret JR sebagai tersangka.

Dalam khotbah misa Minggu (26/02/2023) di Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Pastor Amandus mengatakan penetapan hukum itu terkesan aneh, dan melahirkan pro dan kontra.

"Yang pro penetapan no coment, sedangkan yang melawan penetapan ada banyak, tetapi saya membatasi diri pada opini seorang anak OAP. Dia adalah Sekretaris Forum Pemilik Hak Sulung, Elfinus Omaleng, dan dia bukan orang Katolik," ujarnya

Sesuai pernyataan Elfinus, penetapan tersangka terhadap JR sangat membingungkan masyarakat. "Mengapa? Dan pak Elfinus kasih alasan. KPK sudah periksa selama dua tahun, empat kali pemanggilan dan pada saat pemeriksaan tidak ditemukan kerugian negara. Selain itu kepolisian dan BPK RI sebagai akuntan negara juga sudah memeriksa dan tidak ditemukan kerugian negara. Tetapi pihak Kejati dalam satu bulan memeriksa meski hanya menggunakan jasa akuntan publik langsung menetapkan Plt Bupati Mimika sebagai tersangka," paparnya.

"Elfinus bilang ini ada apa? Pasti ada sponsornya, kata beliau. Nah, kalimat ini sangat bersayap, ada sponsor semua tanda tanya," sebutnya.

Lagi katanya, sebagai Pastor dari Gereja Tiga Raja yang menjadi pusat Gereja Katolik di Keuskupan Mimika, dirinya punya kewajiban untuk memberikan pencerahan kepada umatnya.

"Saya akan menjawab pertanyaan tersebut siapa sponsornya. Saya juga tidak mau tunjuk hidung karena tidak etis apalagi dalam khotbah ini. Tapi saya akan menyampaikan pesan sesuai warta Injil hari ini," ujarnya.

Pertama, waspadalah kepada godaan setan dengan masalah  perut dan harta. "Mari kita telusuri besaran APBD Mimika 5 triliun. Selama ini ada orang tertentu yang makan paling banyak. Makan lewat perencanaan pembangunan yang tidak merata lalu mengenyangkan sedikit orang dan sebagian besar orang jadi penonton. Mereka makan lewat pengusaha-pengusaha yang memanfaatkan kondisi birokrasi yang kacau balau," ujarnya.

Lanjut dia, kenyamanan kelompok itu terusik dengan kehadiran seorang Johannes Rettob sebagai Plt. Bupati yang tampil profesional, dengan kinerja  yang dirasakan masyarakat baik di bidang kesehatan, pendidikan, birokrasi dan lain-lain.

"Rupanya kondisi ini dirasa mengganggu kemapanan sekelompok orang yang selama ini menikmati roti APBD 5 triliun  ini. Kebetulan ada kelompok yang punya kepentingan mencari celah-celah hukum, dari polisi dan KPK tidak dapat korupsinya terus masuk lewat kolusi dan nepotisme. Seperti yang dilakukan kelompok ini cari pasal-pasal supaya kelihatannya ada celah hukum," katanya.

Selain itu, ada kelompok yang siap untuk dibayar yaitu mencari-cari kesalahan orang. Bukan saja kepada Plt. JR, tetapi yang lain juga karena mendapat uang.

Ada juga kelompok yang membesar-besarkan masalah atau mem-blow up masalah supaya menjadi viral dan ini persis seperti kelompok anak muda pendatang yang berjuang seolah-olah membela masyarakat memviralkan lewat media milik dia.

"Semua situasi ini saya hanya mau bilang, ternyata tawaran setan untuk merubah batu menjadi roti, Yesus menang. Karena Dia menolak dan setan kalah. Sebaliknya ada manusia-manusia rakus yang menerima dan setan menang dan mereka tersenyum atas seluruh usahanya," ujarnya.

Kedua, waspadalah terhadap godaan terhadap posisi dan harta. Berkaitan dengan roti Rp. 5 triliun ini banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi orang yang menentukan pembagiannya dan pastinya itu adalah Mimika Satu.

"Ini tahun politik tahun yang di mana menentukan Mimika satu. Kehadiran Plt Bupati Mimika itu membahayakan posisi banyak orang yang akan maju. Mereka melihat kinerja orang ini yang hebat dan karena merasa diri tidak bisa dan tidak punya saingan maka mereka berusaha menjatuhkan. Kalau sudah jatuh mereka lenggang-lenggang bisa maju dan setan masuk mempengaruhi untuk menjatuhkan Pak Plt," ungkapnya.

Ketiga, godaan berkaitan dengan gengsi. Orang yang punya kepentingan itu membawa tokoh-tokoh masyarakat untuk berkoar-koar. Akhirnya tokoh-tokoh yang tidak mengetahui persoalan ikut berbicara.

"Seperti setan berbisik kepada Yesus, begitulah orang-orang itu. Saya melihat, membaca dan mendengarnya dan saya menangis dan sedih karena itu orang-orang Katolik. Bisa bisanya mengikuti kata setan untuk lompat dari bumbungan, Yesus menangis dan pengikutnya kalah," tuturnya.

Video potongan kotbah Pastor Amandus kini beredar luas di laman media sosial warga Kota Timika. Untuk versi lengkap, bisa akses di kanal youtube Tiga Raja Timika. Linknya sebagai berikut: https://www.youtube.com/watch?v=wIuZCcPggwc