Translate
Redaksi Tabuka News | 24 November 2025Tawuran Pelajar di Sp3, 9 Pelajar dan Barang Bukti Diamankan Personel Polsek Kuala Kencana
TIMIKA, TabukaNews.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Kuala Kencana bersama personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) mengamankan 9 orang pelajar yang terlibat aksi tawuran di Sp3, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Papua Tengah, Minggu (23/11/2025) malam.
Para pelajar yang diamankan merupakan pelajar dari SMP Negeri 4 dan SMP Negeri 10 Mimika. Mereka diamankan di depan kompleks perumahan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika.
Giat pengamanan ini dipimpin langsung oleh Wakapolsek Kuala Kencana, Ipda Wiklif S. Rumere setelah polisi menerima laporan tawuran tersebut, personel Polsek Kuala Kencana lalu menuju ke lokasi setelah menerima laporan itu.
Sesampainya di depan perumahan DPRK, Polisi mendapati sekelompok anak-anak yang diduga hendak melakukan tawuran.
Saat dikejar, sebagian anak-anak melarikan diri ke arah hutan, namun tiga orang berhasil diamankan. Polisi yang melakukan penyisiran di sekitar Sp2 dan Sp3, termasuk area kuburan Sp2, berhasil mengamankan total 9 anak-anak yang diduga terlibat aksi tawuran. Personel Brimob Pas III turut membawa 3 anak yang diamankan sebelumnya ke Polsek Kuala Kencana.
“Sembilan pelajar yang berhasil diamankan berasal dari Sp 2, Sp 3, dan sejumlah wilayah lainnya di Distrik Kuala Kencana. Beberapa di antaranya turut membawa barang bukti berupa 3 buah kartapel dan 2 botol bom molotov, serta batu yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran,” kata Iptu Hempy dalam keterangan resminya, Minggu malam.
Iptu Hempy menambahkan, tawuran ini masih berpotensi terjadi karena adanya provokasi melalui media sosial Facebook.
Kata Hempy, masihperlunya langkah pembinaan terhadap para anak-anak yang diamankan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Selain itu, pihak kepolisian akan mengundang orang tua serta pihak sekolah, yaitu SMP Negeri 4 Mimika dan SMP Negeri 10 Mimika, untuk memberikan arahan dan pembinaan terhadap para murid.
“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Peran orang tua dan sekolah sangat penting untuk mencegah anak terlibat aksi kekerasan,” kata Iptu Hempy. (Ahmad).