Translate

Redaksi Tabuka News | 18 September 2025

Tagline “Mimika Rumah Kita” Selaras dengan Filosofi Eme Neme Yauware, Tak Abaikan Budaya Amungme-Kamoro

Tagline “Mimika Rumah Kita” Selaras dengan Filosofi Eme Neme Yauware, Tak Abaikan Budaya Amungme-Kamoro


Timika, TabukaNews.com -  Pro kontra Tagline "Mimika Rumah Kita" dan motto pembangunan Pemerintah Kabupaten Mimika "Eme Neme Yauware" di pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati, Johannes Rettob - Emanuel Kemong mendapat beragam pendapat dari berbagai kalangan.

Tokoh intelektual Amungme, Oteanus Hagabal, menegaskan bahwa slogan “Mimika Rumah Kita” tidak mengabaikan nilai budaya maupun hak kesulungan masyarakat adat Amungme dan Kamoro.

Mantan Ketua Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) itu menyebut, justru slogan ini merefleksikan semangat kebersamaan dalam menghadapi realitas sosial masyarakat Mimika yang majemuk.

“Menurut saya, frasa ‘Mimika Rumah Kita’ sama sekali tidak mengabaikan nilai budaya, semangat, dan hak kesulungan masyarakat Amungme dan Kamoro,” ujar Hagabal, Rabu (17/9/2025).

Ia menjelaskan, meski frasa tersebut tidak berasal dari bahasa Amungme maupun Kamoro, makna yang terkandung di dalamnya bersifat universal dan inklusif. Slogan ini dinilai sebagai ajakan pemerintah daerah untuk membangun Mimika bersama seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan latar belakang.

“Saya berharap nilai budaya dan hak kesulungan Amungme dan Kamoro tetap diperhatikan dan tidak terabaikan dalam implementasi slogan ini,” tegasnya.

Lebih jauh, Hagabal menyebut slogan “Mimika Rumah Kita” juga sejalan dengan motto pembangunan Kabupaten Mimika Eme Neme Yauware yang bermakna “bersatu, bekerja, dan menyelesaikan persoalan bersama”. Menurutnya, keduanya sama-sama mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga persatuan, solidaritas, dan kesadaran kolektif masyarakat.

“Ini seperti Honai Amungme-Kamoro, sebuah simbol rumah besar yang menaungi seluruh elemen masyarakat di wilayah ini,” ungkap Hagabal.

Ia pun menyatakan keyakinannya terhadap kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Emanuel Kemong. “Saya yakin dan optimistis bahwa bapa Bupati dan Wakil Bupati akan lakukan yang terbaik untuk negeri ini,” tandasnya.

Sementara itu, tokoh pemuda Amungme, Yohanis Wantik, menjelaskan bahwa tagline "Mimika Rumah Kita"  tidak merubah motto pembangunan pemerintah Kabupaten Mimika "Eme Neme Yauware"

Dijelaskan bahwa perubahan motto atau slogan daerah bisa saja terjadi, tergantung visi dan misi kepala daerah yang memimpin. Ia mencontohkan Kabupaten Rembang yang pernah mengusung motto “Rembang Bangkit” berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 1992, sebelum kemudian mengalami perubahan sesuai kebutuhan zaman.

Menurut Wantik, perubahan motto biasanya dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni:

Visi dan misi kepala daerah yang baru.

Peraturan daerah yang menjadi dasar hukum.

Partisipasi masyarakat dalam mendukung perubahan tersebut.

Ia menegaskan, yang terpenting adalah setiap motto maupun tagline harus mampu menjadi pedoman bersama untuk menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab kolektif dalam pembangunan daerah.(Elis)