Timika, Tabukanews.com – Plt. Bupati Mimika, Johannes Rettob (JR), mengajak multi pihak untuk memberikan perhatian lebih kepada kaum disabilitas, khususnya kepada anak-anak dalam menyonsong masa depannya kelak.

Demikian diungkapkan JR, pada perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang digelar Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika, pada Sabtu (03/12/2022) di di Grand Tembaga Hotel, Jalan Yos Sudarso. Acara itu mengusung tema 'Peran Inovasi Mendorong Dunia Yang Dapat Diakses dan Adil Bagi Penyandang Disabilitas'.

"Kita harus beri perhatian penuh kepada kaum disabilitas. Mereka punya hak yang sama. Kita diberikan kesehatan, tetapi ada saudara kita, anak-anak kita cacat apa saja dan kita berikan dukungan dan perhatian dan segala sesuatu kepada mereka," ujarnya.

Lagi katanya JR, ia berpesan agar Dinas Sosial Kabupaten Mimika terus memberi memperhatikan dengan mengunjungi dan membantu sesuai kebutuhan anak-anak disabilitas itu.

"Ini anak-anak Mimika, sehingga kita harus betul-betul perhatikan dengan baik. Tahun depan kami sudah siap bebaskan tanah untuk SLB Mimika dan berharap dengan SD, SMP, SMA ada fasilitas lapangan dan latihan lain-lain," sebutnya. 

Tak lupa JR mengungkap apresiasi terima kasihnya atas jasa dan pengorbanan yang dilakukan kepala sekolah para guru yang telah meluangkan waktu, tenaga dan perhatian yang sangat luar biasa.

"Dan kepada semua orang tua harus dengan tekun dan tabah membawa anak-anak ini untuk sekolah dan beri perhatian yang sama. Semoga hari disabilitas ini menjadi momentum untuk kita bangkit semua," imbuhnya. 

Dalam kesempatan itu juga turut dihadiri dari Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua sebanyak 19 orang yang merupakan bentuk dukungan terhadap SLB Negeri Mimika. 

Dalam sambutan Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Laurens Wantik, mengatakan bersyukur bisa hadir di Timika merayakan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2022 ini.

"Sekitar 19 orang kami datang dari Jayapura dan ini bentuk dukungan kami. Meski berbeda bukan untuk membeda-bedakan, kami semua sama," ujarnya. 

Lagi katanya, secara akademik untuk menangani anak-anak Difabel itu di Indonesia hanya ada di Provinsi secara terstruktur dan di dalam Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yakni bagian yang menangani Khusus untuk sekolah yang berkebutuhan khusus. 

"Kita akui memang kita masih punya keterbatasan yang begitu besar, namun kita harus tetap memposisikan diri dengan memandang semuanya sama," katanya. 

Ditambahkannya, sering kali dinas-dinas yang ada seperti Dinas Pendidikan melihat sekolah Disabilitas dengan sebelah mata. 

"Nah ini kita mengajak saling bergandeng tangan untuk melihat anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di Provinsi Papua. Harap bekerjasama, berkolaborasi untuk membawa mereka (anak-anak difabel) seperti kita yang lain," katanya. 

Di acara itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial memberikan bantuan berupa 10 unit kursi roda kepada SLB Negeri Mimika dan lima di antaranya diterima oleh Yayasan Chinta Bella.

Dalam perayaan tersebut turut diisi dengan penampilan berbagai kreativitas seperti menyanyikan lagu tentang disabilitas, penampilan tari Wonderland, serta penampilan puisi yang dibawakan oleh anak penyandang disabilitas SLB Negeri Mimika.(dzy)