TIMIKA, TabukaNews.com - Wahana Visi Indonesia (WVI) mengungkapkan keprihatinan mengenai peran vital kepala kampung di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dalam mengelola anggaran kampung untuk program penanganan dan pencegahan stunting.

 Pesan ini disampaikan oleh Junito Trias, Manajer Advokasi dan Pelibatan Eksternal WVI, dalam sebuah workshop yang berlangsung di Hotel Swiss-Belinn pada Kamis (23/10/2025).

Junito menjelaskan bahwa sebagian besar anak yang mengalami risiko stunting tinggal di daerah kampung, sehingga intervensi di tingkat lokal sangat penting untuk mencegah dampak buruk dari kurangnya gizi.

"Pemahaman kepala kampung dalam merancang program yang sesuai akan sangat mempengaruhi efektivitas upaya pencegahan stunting lokal,” ungkapnya.Dalam pemaparannya, WVI juga mencatat bahwa fokus anggaran di banyak kampung sering kali lebih kepada pembangunan infrastruktur atau sektor lainnya, seperti penyediaan rumah adat dan penguatan demokrasi.

Padahal, prioritas seharusnya diberikan kepada program yang berdampak langsung terhadap kesehatan dan gizi anak-anak. Kementerian Desa pun telah menekankan pentingnya menjadikan isu stunting sebagai agenda utama dalam perencanaan keuangan kampung.

Dengan alokasi yang tepat, kepala kampung dapat memperkuat pelaksanaan program seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan memberikan insentif yang layak bagi para kader Posyandu. Namun, ini semua membutuhkan perencanaan yang cermat dan pemahaman yang mendalam mengenai kode anggaran.

“Sering kali dana dari pemerintah digunakan untuk proyek-proyek yang meskipun penting, tetapi tidak langsung menyelesaikan masalah stunting. Kepala kampung perlu mampu menerjemahkan anggaran menjadi program yang nyata dan bermanfaat,” jelas Junito.

WVI berharap agar kepala kampung menunjukkan komitmen yang kuat dalam perencanaan anggaran, demi menurunkan angka stunting di Papua Tengah secara signifikan dan memastikan kesehatan serta masa depan anak-anak di daerah tersebut terjamin. (Elis)