Translate

Redaksi Tabuka News | 08 July 2023

Pemerintah Propinsi Papua Tengah, Lepas 97 Peserta AFIRMASI ADEM Pertama Tahun 2023.

Pemerintah Propinsi Papua Tengah, Lepas 97 Peserta AFIRMASI ADEM Pertama Tahun 2023.

 Timika, Tabukanews.com - Pj. Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, S.Sos.MM, melalui Asisten I Bidang Administrasi, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah, Ausilius You, S.Pd, MM, MH, menutup sekaligus melepas sebanyak 97 siswa peserta AFIRMASI ADEM pertama tahun 2023. Mereka akan melanjutkan pendidikan menengah di enam provinsi di luar Papua. Penutupan dan pelepasan peserta program Afirmasi Adem ini berlangsung di Timika pada Sabtu (8/6).

Sebelumnya, 97 siswa peserta program Afirmasi Adem telah mengikuti pembekalan selama kurang lebih tiga hari dengan materi yang berbeda.

Sambutan Pj. Gubernur Papua Tengah, yang dibacakan oleh Plh. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ausilius You, S.Pd.MM.MH, menyampaikan bahwa program Afirmasi Adem di Papua Tengah tahun 2023 adalah program pertama yang diikuti oleh tujuh dari delapan kabupaten di Papua Tengah. Kabupaten Puncak merupakan satu-satunya kabupaten yang tidak mengirim siswa untuk bergabung dalam program Afirmasi Adem.

Ausilius You menjelaskan bahwa setelah dilepas, siswa peserta Afirmasi Adem akan menempuh pendidikan di enam provinsi, yaitu Banten, Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

"Pendidikan di Papua mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, patut kita syukuri dan manfaatkan sebaik-baiknya apa yang telah diamanatkan lewat Undang-Undang," tegas Ausilius.

Ausilius menambahkan bahwa ini merupakan kali pertama Provinsi Papua Tengah mengirim siswa untuk mengikuti program beasiswa Afirmasi menengah. Peserta Afirmasi Adem pertama ini adalah perwakilan dari masing-masing kabupaten yang akan melanjutkan pendidikan di luar Provinsi Papua Tengah. Oleh karena itu, mereka diminta untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini dan tidak mengecewakan orang tua serta alumni di tempat tujuan mereka nantinya.

"Andalkan nama baik kabupaten kalian dan tentunya juga banggakan Provinsi Papua Tengah. Setelah beberapa hari mengikuti pembekalan sebagai langkah awal dari program beasiswa menengah, saya berharap apa yang telah didapatkan dapat memberikan tambahan ilmu dan pemahaman yang baik, termasuk tentang budaya hidup di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, dan Bali," tambah Ausilius.

Ausilius menegaskan bahwa masyarakat dan anak-anak di enam kota studi tersebut sama seperti kita, yaitu masyarakat Indonesia. Sebagai orang baru, mereka harus mampu beradaptasi dan menjalin komunikasi yang baik. Semoga anak-anak ini diterima menjadi bagian dari penduduk di tempat mereka menimba ilmu.

Pada kesempatan ini, Pemerintah Papua Tengah juga menyampaikan kepada Pemerintah Pusat bahwa animo anak-anak di Papua Tengah untuk mengikuti program Afirmasi Adem ini sangat luar biasa dan jumlah pendaftar sangat banyak. Namun, kuota yang diberikan hanya untuk 97 peserta.

"Masyarakat dan anak-anak di Papua Tengah merindukan dan berharap agar kuota program Afirmasi Adem di tahun depan dapat bertambah. Masing-masing kabupaten bisa mendapatkan jatah 50 anak atau lebih," tambah Ausilius.

Pj. Gubernur Papua Tengah melalui Kepala Dinas Pendidikan juga menyampaikan rasa bangga atas kegiatan ini. Meskipun banyak anak yang ingin mendaftar dan mengikuti program ini, namun terkendala dengan jumlah kuota yang telah ditentukan.

"Saya ingin menyampaikan kepada kita semua, khususnya kepada anak-anak, bahwa besok kalian akan meninggalkan Papua Tengah. Ini berarti kalian harus mengejar cita-cita kalian. Banyak hal yang harus kalian persiapkan di kota studi mengenai pembenahan diri. Oleh karena itu, kalian harus mampu menunjukkan jati diri sebagai siswa yang siap bersaing dengan siswa lain di enam kota studi," tambah Ausilius.

Mewakili Pj. Gubernur Papua Tengah, Ausilius memberikan pesan kepada anak-anak untuk menggunakan kesempatan dan waktu sebaik mungkin dalam pembelajaran yang efektif, menjauhi pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang, serta menghindari dampak negatif lainnya.

Anak-anak diminta untuk taat beribadah, belajar dengan giat, mencari teman yang baik, mengelola keuangan dengan tepat, dan menggunakan media sosial sebagai wadah pembelajaran yang positif.

"Anak-anak dari delapan kabupaten ini dipertemukan di Timika, yang sebelumnya tidak saling kenal, namun sekarang menjadi saling kenal. Di sini kalian mampu menunjukkan bahwa kalian adalah saudara. Bersama-sama kita belajar, kegiatan ini memberikan manfaat. Semoga kebersamaan ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Kebersamaan ini harus menjadi kebiasaan yang baik untuk diterapkan di kota studi. Kebersamaan ini juga harus ditunjukkan kepada siswa lain di sekolah tempat kalian menimba ilmu," ujar Ausilius.

Ausilius menambahkan bahwa kebersamaan ini penting dan harus dijadikan kekuatan, karena melalui kebersamaanlah kita dapat meraih kehidupan yang baik.

Dari 97 peserta yang berangkat, dalam tiga tahun mendatang, diharapkan semua dapat lulus dan kembali ke Papua Tengah. Jika ada yang merasa tidak mampu bersaing, takut, atau ragu-ragu, mereka diberikan kesempatan untuk menyatakan mundur. Pemerintah Propinsi Papua Tengah juga telah menyiapkan bekal, termasuk dukungan finansial, bagi semua anak-anak peserta program ini. (EW)