Translate
Redaksi Tabuka News | 30 October 2025Pemda Mimika Bentuk Dua Distrik Baru, Mimika Gunung dan Mimika Utara
TIMIKA, TabukaNews.com - Pemerintah Kabupaten Mimika membentuk dua Distrik baru, yakni Distrik Mimika Gunung dan Distrik Mimika Utara, sebagai bagian dari upaya memperluas layanan pemerintahan hingga ke wilayah perbatasan Kabupaten Mimika.
Dalam pertemuan bersama ratusan warga empat suku — Moni, Mee, Amungme, dan Kamoro — yang digelar di Jalan Trans Timika–Wagete, Kamis (30/10), Bupati Mimika Johannes Rettob mengumumkan penunjukan Primus Wamoni sebagai Pelaksana Kepala Distrik Mimika Gunung, serta Jery Diwitou sebagai Pelaksana Kepala Distrik Mimika Utara, hasil pemekaran dari Distrik Iwaka dan Kuala Kencana.
Hadir dalam pertemuan tersebut beberapa pejabat, diantaranya Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BPBD, Kepala Inspektorat, Kepala Bapenda, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala BPKAD, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Kepala Dinas Koperasi, Bagian Tatapem, Bagian Hukum, serta Kabag Humas Setda Mimika.
Bupati Johannes Rettob menegaskan, Pemkab Mimika untuk memperkuat pelayanan dasar di wilayah pesisir, pegunungan dan perbatasan.
“Hari ini saya datang lihat kamu. Saya mau bicara wilayah pemerintahan. Ini Kabupaten Mimika sampai di gunung. Bapa ibu semua orang Mimika,” ujar Bupati Rettob mengawali sambutan.
Bupati menjelaskan, pembentukan dua Distrik baru bertujuan mendekatkan pelayanan publik dan mempercepat pembangunan.
“Sebulan sekali pegawai kita akan datang lakukan pemeriksaan kesehatan gratis di sini, juga buka pendaftaran KTP di tempat ini. Kita akan bentuk kampung-kampung persiapan, sesuai masukan 22 kampung. Sementara akan dibangun satu pustu di wilayah ini,” ungkapnya.
Bupati menambahkan, wilayah Distrik Mimika Utara nantinya akan mencakup hingga Kapiraya untuk mendukung pembangunan jalan dan konektivitas antarwilayah.
“Kita bikin kantor distrik sementara, dan mulai tahun depan kita bangun infrastruktur, kesehatan, ekonomi di wilayah perbatasan. Saya punya rencana bangun dari kampung ke kota,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, para tokoh adat dari empat suku menyampaikan beragam aspirasi, seperti tokoh adat suku Moni, Samuel Hanau, menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Bupati Mimika.
“Selamat datang Bupati Mimika, Kadistrik Kuala dan Iwaka, juga orang tua kami Semuel Yogi. Warga kami yang hidup di sini dari Delama sampai Jayanti tidak banyak datang karena lagi hujan. Timika ibarat rumah besar, tapi kami di sini seperti duduk di serambi lihat ke dalam. Kami selalu tunggu bapa kasih kami yang di luar ini apa,” katanya.
Sementara itu, dari suku Mee, Niko Magai turut menyampaikan harapan agar pemekaran kampung segera diwujudkan.
“Saya hormati Bupati Mimika anak adat Kokonao. Saya bicara untuk anak adat Mimika Gunung, kami minta pemekaran kampung,” ujarnya.
Izak dari suku Amungme menyampaikan kondisi warga di wilayah pegunungan yang hidup sederhana.
“Kami dari Jayanti sampai Gunung Botak hidup tanpa orang tua di sini, kami hanya berburu dan berkebun. Puji Tuhan bapa sudah datang. Apapun yang bapa berikan kami terima,” katanya.
Mama Ratna dari suku Kamoro menyoroti persoalan lahan dan pembangunan di Iwaka.
“Puluhan tahun kami tidak diperhatikan. Tolong bangun Iwaka juga. Tanah kami sudah diambil, tolong beri kami tanah sedikit. Orang tua wariskan tanah tapi sudah diambil. Tolong mekarkan Iwaka supaya kami bisa bangun desa baru,” ujarnya.
Dengan terbentuknya dua distrik baru ini, Pemkab Mimika berharap pembangunan dapat lebih merata hingga ke wilayah terpencil dan perbatasan, serta membuka akses pelayanan publik bagi seluruh masyarakat.
Usai kegitan Bupati memberikan bantuan berupa sembako kepada masyarakat.(Elis)