Translate
Redaksi Tabuka News | 07 June 2023Mahasiswa IPMT Bawa Aspirasi Minta Bantuan Pemondokan untuk Tunjang Kuliah di Kota Timika
Timika, Tabukanews.com – Sebanyak 119 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kota Studi Timika (IPMT) melayangkan proposal yang berisi aspirasi mereka berkaitan dengan kebutuhan pemondokan atau tempat tinggal mereka. Perwakilan IPMT diterima Ketua Komisi C di ruang kerjanya, Selasa (06/06/2023).
Para mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) ini rata-rata datang dari pedalaman Mimika, untuk menimba ilmu atau berkuliah di Kota Timika, dan butuh biaya tempat tinggal. Ketua Komisi C Louis Paerong menyatakan akan serius memperjuangkan aspirasi anak-anak asli Papua dari Mimika itu, sehingga bisa ada dana alokasi khusus menjawab kebutuhan mereka.
Menurutnya, dengan dana yang besar dari alokasi APBD Pemkab Mimika untuk bidang pendidikan, seharusnya masalah para mahasiswa OAP itu bisa dijawab.
“Tadi para mahasiswa yang merupakan anak-anak asli Papua yang tidak punya tempat tinggal, hanya menumpang, karena mereka dari pedalaman kuliah di Kota Timika. Pemerintah harus memperhatikan mereka,” ujarnya kepada wartawan.
Kendati di Mimika, belum ada bidang dalam dinas pendidikan yang mengurusi jenjang pendidikan perguruan tinggi, namun tidak menutup kemungkinan aspirasi itu dapat diakomodir dalam APBD pemerintah.
“Jenjang pendidikan tinggi ini memang belum menjadi tanggung jawab pemerintah (dinas pendidikan), tapi yang sekolah adalah anak-anak Mimika sehingga pemerintah harus hadir dan memberi solusi karena pemerintah punya anggaran yang cukup,” ungkapnya.
Lagi katanya, sebelumnya juga ada aksi unjuk rasa dari para mahasiswa OAP di Universitas Timika yang diterima Komisi C belum lama ini. Aksi itu meminta pemerintah mengakomodir pembangunan kampus mereka.
Louis juga melihat potensi perkembangan jenjang pendidikan tinggi di Mimika berkembang dengan pesat, dengan tumbuhnnya kampus-kampus swasta. Ia berharap pemerintah juga bisa memiliki perguruan tinggi negeri, menjawab kebutuhan pendidikan anak-anak Mimika sehingga tidak perlu jauh-jauh ke luar daerah untuk kuliah.
“Pemerintah dan YPMAK bisa berbagi tanggung jawab, apakah pemerintah di biaya perkuliahan lantas YPMAK membangun asrama. Yang penting bisa dicarikan solusi, bagaimana anak-anak Papua yang menuntut ilmu itu dibantu oleh pemerintah dan yayasan,” sebutnya.
Menurutnya generasi penerus bangsa dan daerah di Mimika harus mendapat perhatian serius pemerintah, karena masa depan Mimika berada di tangan mereka kelak.
“Pemerintah harus hadir dan melihat persoalan anak-anak Papua khususnya. Harus ada dana alokasi khusus, karena salah satu visi pemerintah adalah untuk Mimika Cerdas. Dalam upaya untuk mencerdaskan anak-anak Mimika harus turut menjadi prioritas,” tandasnya.
Sementara itu Ketua IPMT, Elois Kemong, mewakili mahasiswa di 8 kampus di Mimika meminta perhatian dan bantuan pemerintah agar mereka sukses belajar di perguruan tinggi.
Menurutnya ada 119 mahasiswa di Jambatan Bulan, STT Rusel, Universitas Timika, KPG PGSD, Polteknik Amamapare, STT Kampus V dan STKIP Hermon Timika yang butuh pemondokan atau tempat tinggal.
Selama ini pihaknya mendapat bantuan biaya pendidikan dari YPMAK, namun terkendala biaya tempat tinggal. Ia dan beberapa temannya mengaku harus menumpang tinggal di kenalan untuk bisa kuliah di Timika.
“Harapan saya, pemerintah tolong lihat kami anak-anak yang di Timika jangan hanya yang di luar daerah saja. Kami di sini juga banyak membutuhkan pendidikan. Pemerintah segera tolong kami dengan asrama. Karena asrama menjadi tempat belajar kami,” tandasnya. (Manu)