Translate
Redaksi Tabuka News | 07 April 2023KUNJUNGI ODGJ ASAL MIMIKA DI RSJ ABEPURA, PLT BUPATI JR TUNJUKKAN EMPATI

Jayapura, Tabukanews.com – Selalu menyempatkan diri untuk memperhatikan orang yang berkebutuhan, itulah perilaku yang menjadi teladan dari seorang pejabat daerah kepada rakyatnya, tidak terkecuali bagi orang dengan perawatan khusus. Bukan sekedar simpati yang tidak disertai tindakan, namun dengan empati yang terwujud dengan tindakan nyata. Plt. Bupati Mimika, Johannes Rettob (JR), melakukan kunjungan menilik pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) asal Kabupaten Mimika yang sedang dirawat di RSJ Abepura. Kegiatan itu dilakukannya seusai dirinya hadir dalam persidangan Tipikor di PN Jayapura, Kamis (06/04/2022).
Kedatangan Plt John Rettob siang itu didampingi ASN di Dinas Sosial Kabupaten Mimika, seperti, Kasie Disabilitas Fisik dan Mental, Anna Lesomar, Kasie Tuna Sosial Merlin Temorubun dan sejumlah staf lainnya. Visitasi JR disambut Direktur dan Wakil Direktur RSJ Abepura.
Diketahui bahwa di RSJ Abepura terdapat 4 pasien ODGJ asal Mimika yang sedang menjalani perawatan. Diantaranya, 3 wanita dan 1 pria yakni F, MM, KW dan M. Keempatnya telah didatangkan oleh Dinas Sosial Mimika ke Jayapura sejak Sabtu pekan lalu.
Selama di RSJ Abepura, keempatnya akan mejalani perawatan berupa terapi sosial, terapi psikis dan pengobatan secara rutin. Plt Bupati JR kepada media mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Sosial ada 71 ODGJ, sementara data dari Dinas Kesehatan terdapat sekitar 200-an ODGJ di Mimika.
"Di Timika sudah cukup banyak dan kita seperti sudah lampu kuning sehingga kita harus serius melihat persoalan ini. Saya berkunjung untuk melihat kondisi dan keadaan mereka sehingga ketika kita pulang, kita sudah tahu dan punya gambaran apa saja yang harus kita lakukan ke depan termasuk anggarannya," ujarnya.
Lagi katanya, keempat ODGJ bisa dirawat di RSJ Abepura karena adanya Perjanjian Kerjasama antara Pemda Mimika melalui Dinas Sosial bersama RSJ Abepura. Sebelum keempatnya didatangkan, mereka terlebih dahulu ditempatkan di rumah singgah Dinas Sosial di kilometer 7.
"Saya beri apresiasi kepada Dinas Sosial dan juga pihak RSJ Abepura atas kerjasama ini. Kita berharap dengan perawatan dan pengobatan yang diberikan, mereka bisa sembuh dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga mereka di Timika," ungkap JR.
Mengingat banyaknya ODGJ di Mimika, kerjasama ini akan terus dilakukan Pemda Mimika bersama RSJ Abepura. Selain melalui Dinas Sosial, PKS juga akan dilakukan bersama Dinas Kesehatan Mimika.
"Terkait ODGJ ini, Mimika sudah termasuk rawan sehingga kita harus beri perhatian serius. Tahun ini cukup banyak biaya yang kita sudah siapkan baik melalui Dinsos maupun Dinkes. Target kita adalah mereka bisa sembuh," sebutnya.
Sementara itu, Direktur RSJ Abepura, dr. Emma Come, mengatakan Pemda Mimika merupakan salah satu kabupaten di Papua yang peduli dengan keberadaan ODGJ di wilayahnya.
"Mimika cukup care dengan persoalan ini dan kami sangat mengapresiasi kunjungan bapak Plt Bupati Mimika melihat warganya disini. Kepedulian seperti inilah yang harus kita tunjukan kepada mereka," katanya.
Ia berpesan, selain pengurusan BPJS para pasien, Pemda Mimika juga perlu menyiapkan biaya rujukan pasien.
"Kita sudah lakukan penguatan di sini yang didukung oleh perawat dan dokter. Sesuai SOP, di sini mereka akan dirawat selama 30 hari. Setelah 30 hari, mereka akan dikembalikan namun tergantung rekomendasi dokter. Kalaupun belum sembuh total, mereka butuh dukungan dari kita semua, terutama keluarga dekat," ungkapnya.
Emma menjelaskan, daya tampung RSJ adalah 80 orang namun yang ada saat ini berjumlah 35-40 ODGJ. Ia juga mengatakan, bukan hanya Mimika namun di Jayapura jumlah ODGJ juga termasuk tinggi.
"Saat ini sudah ada 15 kabupaten kota yang jalin kerjasama dengan kami termasuk dari Papua Barat. Kita berharap, ke depan di Papua ada balai sehingga ada pengobatan lanjutan dan mereka bisa ditampung selama 3 bulan," harapnya.
"Kalau Mimika siap, kita akan kirim tenaga (SDM) ke sana, karena disini terbentur masalah lahan. Apalagi saat ini banyak anak muda yang sudah terpapar miras dan ganja. Dengan adanya balai, mereka juga akan ditangani secara profesional," tandasnya.