Translate
Redaksi Tabuka News | 05 December 2025Korban Tewas Akibat Bentrok Kwamki Narama Bertambah
TIMIKA, TabukaNews .com - Akibat bentrok dua kelompok warga di Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua Tengah yang kembali pecah pada Kamis, 4 Desember 2025, dua orang dilaporkan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Kapolsek Kwamki Narama, Ipda Yusak Sawaki saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (5/12/2025), menyebutkan bahwa dua orang yang meninggal dunia bernama Tenianus Kiwak dan Doteu Komangal. Mereka merupakan kelompok atas (pihak pelaku).
"Ini (kedua korban meninggal dunia,red) dari pihak pelaku. Kemarin pagi jam itu satu korban meninggal dunia (MD) dibakar, terus sorenya ada beberapa korban yang dibawa lari ke RSUD, namun sampai di sana satu korban dinyatakan meninggal—yang terkena panah di dada," kata Ipda Yusak.
"Terus yang berikutnya lagi yang terkena panah di pelipis tadi pagi rencana mau dirujuk ke Jayapura untuk operasi namun tidak tertolong terus meningal di RSUD Mimika," tambahnya.
Kapolsek menambahkan, untuk korban yang meninggal dunia akibat terkena anak panah pada Jumat pagi telah dibawa ke lokasi bentrok dan telah dilakukan ritual adat pembakaran mayat.
Begitupun dengan korban yang meninggal setelah terkena panah di bagian pelipis mata yang juga telah dilakukan ritual pembakaran mayat. Aparat kepolisian mengawal dengan ketat seluruh rangkaian tersebut.
Akibat adanya tiga korban yang meninggal dunia, kata Ipda Yusak, dari kelompok yang bersangkutan telah menyatakan untuk melanjutkan perang untuk membalas.
"Pengakuan dari masyarakat mereka akan lakukan perlawanan dengan kubu korban untuk menyamakan korban, karena sementara kan status perang 3-1," katanya.
Sebelumnya, pada Kamis pagi, dari kubu pelaku juga dilaporkan meninggal dunia setelah terkena panah. Korban bernama Iman Kula itu meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit. Ia juga telah dilakukan ritual pembakaran mayat pada Kamis sore. Sedangkan dari kubuh korban, ada satu yang meninggal dunia, yakni Pendeta Melkias Wamang.
Sementara itu, untuk situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Distrik Kwamki Narama kata Ipda Yusak secara umum aman, aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasanya.
Ia menyebut, bentrok tersebut tidak mengganggu aktivitas warga di sana lantaran lokasi bentrok telah ditentukan oleh kedua pihak yang bertikai.
"Untuk aktivitas di luar (lokasi bentrok) berjalan seperti biasa," tuturnya.
Sejauh ini korban luka akobat perang sejak Oktober 2025 sudah mencapai lebih dari 70 orang baik dari kubuh pelaku maupun korban. (Ahmad).