Translate

Redaksi Tabuka News | 08 July 2025

KKB Bakar Rumah Bupati dan Kantor Distrik di Puncak

KKB Bakar Rumah Bupati dan Kantor Distrik di Puncak

Bangunan rumah yang diduga dibakar oleh KKB di Kabupaten Puncak. 


PUNCAK,TabukaNews.com 

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga melakukan aksi pembakaran terhadap sejumlah fasilitas pemerintahan di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak pada Minggu, (6/6/2025).


Dari keterangan tertulis Kaops Damai Cartenz, Kaops Damai Cartenz, Brigjen Polisi Faizal Ramadhani, KKB membakar dua unit rumah milik Bupati Puncak Elvis Tabuni yang sudah lama tidak ditempati dan Kantor Distrik Omukia.


KKB mengklaim aksi tersebut dilakukan karena dua unit rumah Bupati dan Kantor Distrik Omukia itu ditempati aparat keamanan.


Faizal menjelaskan bahwa klaim KKB terkait penggunaan rumah Bupati dan Kantor Distrik sebagai pos militer tidak benar.


"Itu merupakan bagian dari propaganda yang sengaja disebarkan untuk memengaruhi opini publik," kata Faizal melalui keteranganya yang diterima media ini pada Selasa (8/7/2025).


Kata Faizal, kelompok KKB berupaya membangun narasi seolah-olah pemerintah memanfaatkan fasilitas sipil untuk kepentingan militer. Narasi ini digunakan KKB untuk membenarkan aksi kekerasan mereka serta memengaruhi dan menghasut warga, sedangkan hal tersebut tidaklah benar.


Sementara itu Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo menegaskan bahwa fasilitas milik pemerintah dan sipil tidak pernah digunakan aparat keamanan. 


Narasi kelompok KKB yang menuding penempatan pasukan militer di rumah Bupati Puncak dan Kantor Distrik Omukia telah menimbulkan ketakutan kepada warga dari kampung halaman mereka. Ini menunjukkan adanya propaganda terstruktur untuk menggiring opini publik yang mereka buat,” ungkap Yusuf.


Selain rumah dinas Bupati Puncak yang sudah lama tidak ditempati dan Kantor Distrik, Satgas Ops Damai Cartenz juga mencatat bahwa KKB melakukan pembakaran empat bangunan lain.


Menurut Yusuf, narasi pembakaran yang diklaim KKB dilakukan oleh aparat keamanan merupakan strategi KKB untuk menarik simpati internasional serta membangun dukungan masyarakat lokal.


"Sudah menjadi kebiasaan KKB, apabila pihak mereka melakukan kejahatan pembunuhan terhadap warga sipil, mereka selalu menyebut korbannya adalah aparat militer Indonesia yang menjadi mata-mata, namun faktanya yang mereka lakukan adalah membunuh warga sipil yang tidak bersalah,” tutup Yusuf Sutejo.


Satgas Ops Damai Cartenz menegaskan bahwa aparat TNI-Polri di wilayah Kabupaten Puncak hanya bertugas menjaga keamanan masyarakat dan tidak menggunakan fasilitas sipil untuk kepentingan operasi militer.

Dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa, Satgas Ops Damai Cartenz akan terus berkomitmen menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua untuk menciptakan Papua yang aman dan damai dari kelompok kriminal bersenjata. (redaksi)