Translate
Redaksi Tabuka News | 24 November 2023Kembali Bertugas, Wabup John Rettob Tinjau Ujian CAT Tenaga PPPK Formasi Kesehatan dan Guru

Timika, Tabukanews.com - Di hari pertama pasca diaktifkan kembali untuk menunaikan tugas, Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob (JR), meninjau kegiatan ujian CAT kompetensi tenaga PPPK yang diselenggarakan di SMP Negeri 2, Jalan Budi Utomo, Jumat (24/11/2023).
Adapun kegiatan ujian itu dilaksanakan oleh Kantor Regional IX BKN Jayapura, melibatkan peserta ujian sebanyak 1884 peserta, selama 6 hari, mulai dari tanggal 23 sampai 29 November 2023. Para peserta menjalani 4 jenis ujian yakni ujian teknis, manajerial, sosial kultural, dan wawancara.
Wabup JR berharap tes untuk tenaga PPPK ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pencari kerja di Kabupaten Mimika.
“Saya berharap kesempatan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Kabupaten Mimika dapat dimanfaatkan oleh pencari kerja di Kabupaten Mimika, Kita punya kuota sekitar 1600-an tenaga kesehatan, sedangkan yang selama ini aktif berkontrak dengan Pemkab Mimika berjumlah 904 orang, berarti masih ada kuota kosong” katanya.
JR berharap semua peserta yang ikut tes dapat lulus dan menjadi pegawai PPPK.
“Saya berharap semua peserta tes dapat lulus, sehingga kita tidak punya lagi tenaga honorer, dengan demikian bisa memenuhi semua fasilitas kesehatan mulai dari tingkat Puskesmas sampai RSUD”
Saat ditanya terkait jumlah peserta OAP, John Rettob merasa prihatin karena tidak ada satupun OAP yang mendaftar tenaga kesehatan.
“Faktanya setelah saya lihat, tidak ada satupun OAP, mungkin mereka tidak mau jadi mantri, atau jadi tenaga perawat. Mereka mungkin lebih suka jadi Camat atau kepala Dinas. Persoalannya kita sekarang kita mau bilang bagaimana, sedangkan yang bersangkutan tidak mau mendaftar” sesalnya.
Terkait honorer formasi umum, JR menjelaskan, Kabupaten Mimika mendapat kuota 274 orang. Ia berharap kesempatan untuk kuota formasi umum dapat dibuka kesempatan oleh Pemerintah Pusat.
“Kita mendapat kuota sebanyak 274 orang, ini sebenarnya sudah harus dilakukan tetapi kita harus menyelesaikan dulu honorer K2 yang berjumlah 600 orang. Dari 600 tersebut baru terpenuhi 400 orang karena 99 masih bermasalah," tandasnya. (tim)