TIMIKA. TabukaNews.com. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan pemantauan harga cabai rawit di Pasar Sentral Timika yang saat ini dijual dengan harga sekitar Rp90 ribu per kilogram sebelumnya Rp 110 ribu per kilogram. 

Sebagian besar cabai rawit yang dijual merupakan produksi lokal karena harga cabai dari luar daerah relatif mahal akibat faktor cuaca,"kata Petrus Pali Ambaa, Kepala Disperindag saat ditemui pada, Selasa (28/4). 

Setelah melakukan pertemuan dengan pihak pengepul, diketahui bahwa ketersediaan cabai rawit di Mimika masih mencukupi. 

Pemerintah setempat mengimbau pedagang untuk menyesuaikan harga dengan harga petani dan tidak memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga.

Upaya ini dilakukan untuk mengendalikan harga pangan di pasar dan menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Pemerintah juga mendorong operasi pasar untuk komoditi yang lebih mempengaruhi inflasi, seperti cabai rawit dan bawang merah, yang harganya dapat melonjak naik ketika pasokan langka dan permintaan tinggi.

Petrus mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi intensif dengan distributor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan komoditi penting. Namun, kendala pasokan kadang terjadi karena ketersediaan yang terbatas di daerah asal, sehingga distributor tidak dapat memenuhi permintaan sepenuhnya, "tutup. (dzy)