YOGYAKARTA, TabukaNews.com - Memasuki hari kedua studi tiru, Rabu (26/11), rombongan Dekranasda Mimika mendalami proses pembuatan anyaman di Kampung Piring, Sanden, Bantul. Kunjungan ini sekaligus menjadi kesempatan bertemu pengusaha home decor berpengalaman. 

Disini peserta mendapatkan penjelasan lengkap mengenai proses produksi, mulai dari pemilihan bahan seperti enceng gondok, tikar, hingga rumput mendong. Setelah bahan dipilih, peserta diperkenalkan pada teknik dasar hingga lanjutan dalam proses menganyam. Ragam model anyaman menentukan bentuk akhir produk sebelum melalui tahap finishing dan siap dipasarkan.

Heru, pemilik Lutfi Craft mengatakan, bisnis home decor memiliki pasar luas di Eropa dan Amerika. Saat ini Lutfi Craft memegang kontrak ekspor bernilai sekitar Rp500 juta per bulan atau setara satu kontainer pengiriman setiap bulan. Usaha ini juga membuka lapangan kerja bagi lebih dari 100 ibu rumah tangga yang diberdayakan sebagai penganyam.

Tingginya permintaan home decor juga disampaikan Widhiyani Mokhamad sebagai dewan pembina Dekranasda Mimika. Ia mengatakan, saat melakukan kunjungan ke Eropa dan bertemu para pembeli, mereka menyampaikan, suplai dari Indonesia masih dibutuhkan dalam jumlah besar.

Dengan studi tiru ini, Dekranasda Mimika berharap ada perkembangan signifikan bagi peningkatan kualitas dan nilai ekonomi anyaman mama-mama di Mimika, terutama untuk membuka peluang masuk ke pasar ekspor. (Elis)