Translate
Redaksi Tabuka News | 12 September 2025Bupati Mimika: Freeport Alihkan Seluruh Sumber Daya Selamatkan 7 Pekerja

TIMIKA, TabukaNews.com - Insiden longsoran Lumpur basah berskala besar melanda tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI) di area Grasberg Block Cave, di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Senin (8/9/2025) sekitar pukul 22.12 Wit Lalu.
Kejadian ini disebut sebagai salah satu insiden paling besar di 2025 dan hingga kini masih terdapat tujuh pekerja yang terperangkap di dalam terowongan tambang.
Bupati Mimika, Johannes Rettob, pada Jumat (12/9/2025) menanggapi langsung peristiwa tersebut dengan menyampaikan rasa prihatin sekaligus apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya penyelamatan.
Bupati John menjelaskan, berdasarkan laporan PTFI, insiden bermula dari luncuran lumpur yang muncul di panel 23 east pada drawpoint 20 west. Material lumpur kemudian bergerak cepat, terpecah, dan meluncur hingga ke panel 28 west dengan jarak luncur diperkirakan mencapai 400 meter.
Kata Bupati, gelombang lumpur ini menghantam sejumlah jalur produksi dan infrastruktur penting di level ekstraksi. Beberapa area terdampak antara lain Howlett’s Level, Cut Gallery, level 33, 32, dan 21. Bahkan, sebuah lokomotif pengangkut dilaporkan terkubur lumpur di Howlett’s Level.
PTFI menyebut tonase lumpur kali ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah perusahaan. Meski sistem Trigger Action Response Plan (TARP) dari Geo Engineering Integrated Monitoring Center tidak aktif saat kejadian, investigasi awal menduga penyebabnya adalah akumulasi lumpur basah dalam jangka waktu lama yang dipicu curah hujan tinggi.
Mayoritas pekerja yang berada di area terdampak berhasil menyelamatkan diri ke fixed facility. Namun, tujuh pekerja dilaporkan masih terjebak di lokasi yang aksesnya tertutup lumpur. Mereka terdiri atas lima pekerja dari PT Redpath Indonesia serta dua pekerja elektrik dari PT Cita Contract di bawah divisi Operation Maintenance.
Dua di antaranya merupakan ekspatriat. Meski demikian, komunikasi terakhir memastikan kondisi mereka aman.
“Mereka berada di tempat yang relatif aman, tersedia makanan dan minuman, meski akses keluar masih tertutup lumpur,” ungkap Bupati John.
Berikut nama-nama tujuh pekerja yang terjebak:
1. Irwan
2. Wigih Hartono
3. Victor Manuel Bastida Ballesteros
4. Holong Gembira Silaban
5. Dadang Hermanto
6. Zaverius Magai
7. Balisang Telile.
Menanggapi kondisi darurat, pasalanya PTFI langsung menghentikan seluruh aktivitas operasional tambang. Semua sumber daya perusahaan dialihkan untuk upaya penyelamatan dan pembersihan aliran lumpur.
“PT Freeport Indonesia melaporkan bahwa seluruh operasi dihentikan sementara. Fokus utama adalah keselamatan manusia, menyelamatkan tujuh pekerja yang terperangkap,” jelas Bupati.
Selain itu, tim penyelamat khusus tambang bawah tanah dikerahkan penuh. Mereka bekerja tanpa henti, siang malam, membuka akses jalur yang tertutup lumpur untuk menjangkau para pekerja. Total sekitar 360 karyawan terlibat untuk pembukaan akses.
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pemerintah Provinsi Papua telah mengirim tim investigasi ke Timika. Mereka kini tengah memeriksa detail teknis dan prosedural terkait peristiwa tersebut, termasuk penyebab tidak aktifnya sistem peringatan dini.
“Tim dari Kementerian ESDM Jakarta dan Provinsi Papua sudah tiba di Timika. Mereka sedang melakukan investigasi mendalam,” ungkap Bupati.
Bupati John menegaskan, bahwa keselamatan pekerja harus selalu menjadi prioritas. Ia memberikan penghargaan kepada PTFI karena memilih menutup operasi tambang demi keselamatan.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT Freeport Indonesia yang mengutamakan keselamatan karyawan. Mereka rela menghentikan operasional, padahal itu berdampak besar bagi perusahaan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi ketangguhan tim penyelamat tambang bawah tanah yang bekerja tanpa lelah, serta dukungan moril dan spiritual dari berbagai pihak.
Bupati John mengajak masyarakat Mimika untuk bersama-sama memberikan dukungan, terutama doa, agar tujuh pekerja segera dapat dievakuasi dengan selamat.
“Mari kita berdoa, seluruh masyarakat Mimika mari kita berikan dukungan moril kepada tim penyelamat. Kita berharap tujuh saudara kita tetap selamat sampai proses ini berakhir,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa komunikasi intensif antara PTFI dan keluarga para pekerja terus dilakukan setiap saat. Laporan perkembangan evakuasi disampaikan dari jam ke jam. Transparansi ini dinilai membantu menenangkan keluarga korban.
“Ini sangat luarbiasa, sehingga belum ada keluarga datang ke sana karena mereka telah menerima informasi secara rell time langsung dari PTFI,” kata John.
Bupati John turut menyampaikan imbauan kepada keluarga pekerja agar tetap tenang dan percaya pada tim penyelamat.
“Kepada semua keluarga, tetaplah memberikan dukungan penuh. Percayalah kepada tim yang sedang bekerja. Mereka berjuang bukan hanya dengan kemampuan teknis, tapi juga dengan hati nurani kemanusiaan,” ucapnya.
Ia menutup dengan seruan semangat bagi para penyelamat.
"Tetap semangat, teman-teman di bawah tanah. Tugas kalian adalah tugas kemanusiaan luar biasa, yang akan memberi nilai tersendiri bagi PT Freeport Indonesia”.(Elis)