Translate
Redaksi Tabuka News | 27 August 2025Bupati Mimika dan Tim Kemensos Tinjau Lokasi Sekolah Rakyat, Aktivitas Belajar Mengajar Mulai Oktober 2025

TIMIKA, TabukaNews.com - Program Sekolah Rakyat yang diinisiasi Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) segera hadir di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Sekolah Rakyat adalah program pendidikan yang diinisiasi oleh pemerintah untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini dirancang untuk membantu mengurangi angka putus sekolah serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2025 dan Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 49/HUK/2025
Guna mendukung dan menindaklanjuti rencana itu, Bupati Mimika Johannes Rettob dan tim Kemensos pada Rabu (26/8) mengunjungi lokasi yang rencananya dijadikan sekolah rakyat. Salah satu lokasi yang dikunjungi yakni Pola Asrama Iwaka.
Kepala Balai Besar Regional VI Kemensos RI, John H. Mampioper, menyampaikan Mimika termasuk dalam daerah tahap awal (1C) penerapan Sekolah Rakyat.
Saat ini, tahapan persiapan telah berjalan, mulai dari pengecekan lokasi hingga renovasi aset milik Pemda Mimika berupa rumah susun yang akan difungsikan sebagai ruang kelas sementara.
“Proses renovasi sudah berjalan sejak dua minggu lalu dan ditargetkan selesai akhir Agustus ini. Sekolah rakyat di Mimika akan menampung 100 siswa, masing-masing 50 siswa SMP dan 50 siswa SMA yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem,” kata John di Timika, Senin (25/8).
Ia menambahkan, siswa yang diterima wajib merupakan warga Mimika dan masuk dalam kategori keluarga miskin sesuai data BPS. Pendataan dilakukan oleh Dinas Sosial Mimika bersama pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos.
Sementara itu, Bupati Mimika, Johannes Rettob menyatakan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap program ini. Menurutnya, selain memanfaatkan rusun sebagai lokasi sementara, ke depan pemerintah akan membangun sekolah rakyat permanen di atas lahan seluas 10 hektar.
“Untuk sementara, sekolah rakyat akan mulai berjalan di rusun sambil kita menyiapkan lokasi permanen. Bulan Oktober 2025 ini sudah ada kegiatan belajar mengajar (KBM). Pemerintah pusat bersama Kemensos juga berencana membangun sekolah permanen yang lengkap, mulai dari SD, SMP, SMA hingga Universitas,” jelas Bupati.
Pemerintah daerah kini tengah menyiapkan lahan yang representatif. Alternatif lokasi sudah ditinjau bersama pihak Kemensos, termasuk di sekitar kawasan Mimika Sport Center.
“Yang terpenting, masyarakat di sekitar lokasi juga mendukung. Kami bersama Kementerian PU sedang melakukan pengukuran lahan agar segera bisa dibangun sekolah permanen,” tambah Bupati Rettob.
Dengan hadirnya sekolah rakyat ini, diharapkan anak-anak dari keluarga miskin di Mimika tetap dapat mengenyam pendidikan berkualitas, sekaligus mempercepat program penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah Papua Tengah. (Elisabeth)