Translate

Redaksi Tabuka News | 21 July 2024

Bupati John Rettob: Kwalitas Pendidikan di Pesisir dan Pedalaman Tertinggal Jauh Dari Pendidikan di Perkotaan

Bupati John Rettob: Kwalitas Pendidikan di Pesisir dan Pedalaman Tertinggal Jauh Dari Pendidikan di Perkotaan


TIMIKA, TabukaNews.com - Bupati John Rettob Ungkap Alasan Pembangunan dari Kampung ke Kota, Ternyata Masalah Ini yang Paling Krusial. Johannes Rettob mengakui persoalan krusial yang terjadi di Kabupaten Mimika saat ini yakni ketimpangan bidang pendidikan antara wilayah pesisir dan pedalaman dengan wilayah kota.

Bupati John Rettob saat ditemui di GOR Futsal jalan Poros SP II SP V Sabtu (20/7) mengatakan, kualitas pendidikan wilayah pesisir dan pedalaman masih sangat rendah, sangat berbeda jauh dibanding daerah kota. Akibatnya, banyak anak di usia yang seharusnya sudah bisa membaca tapi masih belum bisa. 

Menurut John Rettob hal ini menjadi tugas Pemerintah Kabupaten, mengidentifikasi sampai tingkat paling bawah.

"Makanya saya gaungkan pembangunan harus dimulai dari kampung ke kota. Bukan infrastruktur saja, melainkan pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan segala macam," katanya. 

Bupati Rettob mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Salah satunya adalah fasilitas dan juga kekurangan tenaga pendidik. Contohnya jumlah kelas ada enam tapi guru hanya empat orang. Bagaimana mungkin guru fokus mengajar murid sebanyak itu, minimal satu kelas satu guru. 

"Sekarang di kota-kota, malah setiap mata pelajaran gurunya berbeda-beda," ungkapnya.

Dikemukakan, untuk memajukan pendidikan perlu adanya kerja sama dengan berbagai pihak. Beberapa waktu lalu, saat menjadi pelaksana tugas Bupati dirinya pernah menggagas program 3M (Membaca, Menulis, Menghitung) untuk SD namun program itu sudah tidak dilanjutkan lagi. 

"Kita bekerja sama dengan Prof Yohanes Surya dan sekarang hubungan itu sudah diputuskan. Saya tidak tahu kenapa, sekarang saya tegaskan program ini harus lanjut," tegasnya.

Selain itu Bupati John pernah mendengar ada bantuan dari Unicef terkait program 3M, namun anehnya malah ditolak Pemda Mimika. 

"Kita tidak membayar Unicef dan justru mereka membantu kita secara gratis. Apa saya tidak sakit gigi sebagai Bupati, saya bingung dengan kebijakan-kebijakan pemerintah secara umum," tegasnya.

Bupati John  menambahkan dimasa kepemimpinannya ia meminta kepada Bapeda agar membuat potret IPM di semua distrik dan kampung, usia harapan hidup, serta pendapatan bruto setiap distrik hingga kampung. Menurutnya IPM di Kabupaten Mimika secara umum memang tinggi sekitar 73 persen lebih, tapi itu hanya di kota. 

"Potret itu harus ada sehingga menjadi modal bagi pemerintah. Selanjutnya membangun titik-titik mana yang dirasa kurang karena kita belum melihat sampai di tingkat paling bawah atau di kampung. Saya minta Bappeda menghitung secara rinci angka kemiskinan, kecerdasan dan juga angka usia harapan hidup," pungkasnya.(*)