Translate
Redaksi Tabuka News | 13 May 2025Harmoni Kebudayaan dan Iman: Pentahbisan Uskup Mimika Dihadiri Bupati Maybrat

TIMIKA. TabukaNews.com. Kabupaten Mimika menjadi saksi sejarah pentahbisan Uskup yang penuh makna, diwarnai kolaborasi antardaerah dan dukungan penuh bagi putra terbaik Papua. Acara sakral ini dihadiri oleh Bupati Maybrat Papua Barat Daya, Karel Murafer, yang didampingi oleh Sekda Maybrat Ferdinandus Taa, beserta rombongan 67 orang dari Maybrat, serta Bupati Mimika Johannes Rettob.
Kehadiran Bupati Maybrat dan rombongan menjadi simbol persatuan dan dukungan bagi pemimpin gereja baru yang berasal dari tanah Papua. Bupati Maybrat, Karel Murafer, menyatakan komitmennya dalam mendukung kelancaran acara dengan menggunakan anggaran APBD sebesar Rp500 juta, untuk akomodasi dan logistik rombongan tim Maybrat Rp 300, serta Rp200 juta untuk panitia pentahbisan Uskup Timika.
"Ini bentuk kasih dan dukungan kami. Bukan nilai nominalnya yang utama, tapi kehadiran kami untuk memberi restu dan semangat bagi Uskup terpilih, putra asli Maybrat yang membanggakan," ujar Murafer. Ia juga menyinggung tentang pendidikan Uwun, sebuah lembaga pendidikan non-formal khas Maybrat yang fokus pada pembinaan kaum laki-laki, yang menjadi warisan leluhur dan bahan disertasi doktoral Uskup terpilih.
"Kami bangga kontribusinya diakui secara akademis," tambahnya. Acara pentahbisan ini menjadi momen bersejarah bagi Kabupaten Mimika dan masyarakat Papua, menunjukkan kekuatan persatuan dan kerjasama antardaerah dalam mendukung pemimpin gereja baru yang lahir dari tanah Papua.
Bupati Mimika, Johannes Rettob, menyambut hangat kedatangan tamu dari Maybrat, termasuk Sekda Maybrat dan para tokoh gereja, dalam acara pentahbisan Uskup Timika. "Kedatangan keluarga besar Maybrat dengan pakaian adat dan budaya yang megah telah memperkaya acara ini. Dukungan ini sangat berarti, bukan hanya materi, tapi juga sebagai simbol persaudaraan," ungkap Rettob.
Bupati menekankan bahwa pentahbisan ini adalah momen bersejarah, mengingat Uskup terpilih merupakan putra kedua Maybrat yang menduduki posisi tinggi dalam hierarki gereja Katolik. "Ini bukti bahwa Papua melahirkan pemimpin berkualitas, baik di ranah spiritual maupun pemerintahan," tegasnya.
Acara pentahbisan tidak hanya diisi dengan ritual keagamaan, tetapi juga dengan pertunjukan budaya khas Papua, memperlihatkan kekayaan tradisi yang hidup harmonis dengan nilai-nilai iman. Rettob berjanji akan melanjutkan kolaborasi dengan Maybrat, termasuk rencana syukuran lanjutan di wilayah adat setempat.
"Kami berterima kasih atas doa dan dukungan semua pihak. Ini adalah bukti bahwa ketika kita bersatu, tidak ada yang mustahil bagi Papua," tutup. (dzy)