Timika, TabukaNews.com - Aktivis peduli masyarakat Kabupaten Mimika, Dolvina Kum mengungkapkan adanya politik uang yang dilakukan oknum tertentu menjelang Pilkada Mimika pada 27 November 2024 sangat disayangkan.

Dolvina Senin (23/9) mengatakan, pengumpulan KTP dan Kartu Keluarga dengan imbalan uang merupakan praktek pelanggaran Pilkada yang sangat serius.

"Ada calon Bupati yang bermain politik uang seperti yang dilakukan periode lalu. Dulu di dekat rumah saya mereka masuk lorong-lorong minta masyarakat kumpul KTP dengan penawaran uang, itu akan terjadi lagi sekarang, makanya saya ingatkan ini bahaya," ungkapnya.

Ia menegaskan dirinya selaku aktivis bersifat netral. Ia berharap praktek serupa tidak terjadi lagi sebab dapat menyengsarakan masyarakat lima tahun kedepan.

"Kami tidak akan tinggal diam jika bermain seperti itu lagi. Kami netral tidak memihak kepada siapapun. Bupati kemarin itu sama sekali tidak ada kesejahteraan masyarakat, dana pemberdayaan ekonomi masyarakat itu tidak ada, padahal Bupati dulu-dulu ada, seperti batuan natal dan lain sebagainya untuk masyarakat," tegasnya.

Ia meminta kepada masyarakat sekarang untuk sadar akan penderitaan serupa tidak terupang. 

"Kalian harus sadar sekarang, masyarakat harus belajar dari pengalaman kemarin. Nanti ketika masyarakat cari kandidat yang jadi Bupati itu dia pasti bilang kemarin kan suara sudah saya bayar, itu harus sadar atau yang tidak dukung dia akan bilang kamu kan kemarin tidak dukung saya," ungkapnya.

Ia menambahkan dirinya mendengar informasi bahwa setiap KTP dan KK dikasih uang, sedangkan yang bangun posko diberi total uang Rp 100 juta.

"Kemarin itu saya dengar lagi, makanya sekarang saya bicara oh ini akan terjadi lagi seperti dulu. Mau pakai cara lama seperti Bupati kemarin. Harusnya mari adu ide gagasan visi misi agar masyarakat tahu jangan main uang seperti dulu,"ujarnya. (Tim)