Timika, TabukaNews.com - Pernyataan Iksan Tualeka yang firal di media sosial Facebook telah diagendakan pengukuhan Gubernur Maluku Murad Ismail sebagai Raja Besar di Malra/Kei dalam waktu dekat mendapat kecaman keras dari masyarakat kei yang berada di tanah rantau.
Yosep Temorunun, Ketua KPK Mimika dalam rilis yang diterima TabukaNews.com, Rabu (25/05/2022) meminta Iksan Tualeka untuk melakukan klarifikasi terkait postingan tersebut dan meminta maaf kepada masyarakat kei baik yang berada di Maluku Tenggara maupun yang berada di tanah rantau.
Ia mengatakan saudara Iksan Tualeka secara sengaja menciptakan kegaduhan di publik dimana hal ini sangat mengganggu situasi kehidupan kami anak-anak Kei baik yang ada di Kei maupun yang ada di tanah rantau ketika membaca pernyataan Saudara Iksan Tualeka.
"Sebagai anak asli Kei yang berdomisi di Kabupaten Mimika dan juga sebagai Ketua Umum Komunitas Pemuda Kei Kabupaten Mimika mengecam dan meninta Saudara Iskan Tualeka untuk memberikan klarifikasi di media sosial dan meminta maaf kepada masyarakat Kei di seluruh pelosok Nusantara karena pernyataan Saudara Iksan Tualeka menimbulkan kegaduhan di publik dan perlu saya sampaikan selaku anak Kei dan Ketua Umum Komunitas Pemuda Kei Kabupaten Mimika bahwa di Tanah Kei tidak ada pengangkatan Raja diatas Raja, karena setiap Raja telah memiliki kekuasaan tersendiri secara turun temurun sesuai dengan tempat wilayah adatnya," tegasnya.
Sehingga apa yang disampaikan oleh saudara kita Iksan Tualeka menggiring opini publik pengangkatan Raja Gubernur Maluku Murad Ismail di luar dari orang Kei menjadi Raja diatas Raja.
"Saya pastikan akan menimbulkan kegaduhan di masayarakat Kei. kami anak Kei tidak mengakui karena tidak ada Raja dia atas Raja di Kei dan yang bersangkutan juga bukan orang asli Kei. Cerita dari mana Raja Kei dari luar orang Kei coba buktikan apa di Kei dan Raja berasal dari luar orang Kei," ujarnya.
Untuk itu selaku anak kei Yosep Temorunun menyampaikan agar saudara Iksan Tualeka untuk tidak menciptakan opini publik tentang pengangkatan Raja-Raja diatas Raja di tanah Kei.
" Tidak semudah dan tidak gampang menjadi raja di Tanah Kei tidak segampang yang diucapkan oleh saudara Iksan Tualeka untuk itu kami berikan 1x24 jam kepada saudara Iksan Tualeka untuk meminta maaf di media-media sosial kepada seluruh masyarakat Kei jika tidak maka akan kami lakukan langkah hukum karena pernyataan tersebut sangat melukai hati dan perasaan kami anak-anak Kei yang ada di Maluku dan yang berada di tanah perantauan," tegasnya.
" Saya ingatkan lagi kepada Saudara Iksan Tualeka jangan sekali-kali menciptakan kegaduhan dipublik, jangan anda menjadi provokator untuk daerah kami di Kei karena itu sangat berbahaya kerena kami di Kei Raja itu sangat di sakralkan dan sangat di hormati dalam tatanan adat Kei tidak gampang mengangkat raja dari luar seperti pernyataan Saudara Iksan Tualeka jika tidak memintaan maaf maka seluruh organisasi Kei yang ada diseluruh nusantara kami akan melaporkan secara serentak diseluruh Polres dan Polda sesuai domisili anak-anak Kei," tegas Yosep Temorunun.
Ia mengatakan kedepan ada pengukuhan Raja di Kei diatas segala Raja maka itu palsu dan menyalahi hukum adat Lar Vul Ngabal,, dan akan merusak tatanan adat dan dirinya yakin Raja-Raja di Kei tidak akan berani mengambil keputusan tanpa melihat dinimika publik di Maluku Tenggara. (***)